Langsung ke konten utama

Perbedaan Religius dan spiritual

Menurut definisi,
Orang religius adalah orang yang agamis, rajin ibadah, terkadang dari penampilannya terlihat (sengaja diperlihatkan), menampilkan simbol-simbol agamanya.
Merujuk kamus Bahasa Indonesia,
Spiritual berhubungan dengan yang bersifat kejiwaan seperti rohani atau bathin.
Indonesia adalah bangsa yang religius, banyak orang religius, taat beragama, tempat ibadah ada dimana-mana.Tapi ternyata kejahatan terus terjadi, korupsi dan fitnah merajalela.
Inilah yang disebut menjadi sosok religius, belum berada pada tingkatan spiritual.
Hal ini menunjukkan bahwa kita tidak mampu membawa perbedaan akhlak agama dan moral Pancasila.
Masih terpaku pada “religius”, bukan “spiritual”.
Orang spiritual adalah orang yang baik dimanapun ia berada (dalam menjalankan perintah agama, ditempat ibadah, dll).
Inilah logikanya..
Orang religius mengaku paling beragama.
Orang spiritual menghilangkan pengakuan.

Apakah kita bersikap sebagai pribadi yang religius atau spiritual?Apa yang membedakan dua hal tersebut?
Diantaranya:

1. Orang religius adalah orang yang percaya bahwa Tuhan itu ada.
Sedangkan orang spiritual adalah orang yang percaya bahwa Tuhan itu hadir.
Orang religius melakukan perbuatan tidak baik karena ia berpikir Tuhan hanya ada, tapi tidak hadir.
Sedangkan orang spiritual berpikir bahwa Tuhan ada di manapun dia berada.
2. Orang religius adalah orang yang merasa paling suci, paling benar dan paling beragama.
Orang spiritual adalah orang yang melihat semua orang adalah setara, semua punya kelebihan dan kekurangan.
3. Orang religius adalah orang yang mudah melihat perbedaan, sensitif dengan perbedaan dan menolak kenyataan.
Orang spiritual adalah orang yang mudah melihat persamaan, mau menerima perbedaan, mau mendengarkan orang lain.
4. Orang religius adalah orang yang hanya mementingkan simbol-simbol agama dan ritual agamanya saja.
Orang spiritual adalah orang yg menyembunyikan ibadahnya dari orang lain, dan mempraktekkan keagamaannya dimanapun dan kapanpun.
5. Orang religius adalah orang yg baik dalam urusan ibadah saja (merasa alim).
Orang spiritual adalah orang yang baik dalam semua urusan, karena menganggap semua urusan adalah ibadah.
Tanpa spiritual, ibadah yang dilakukan hanya menjadi ritual semata (sia-sia).
Ritual agama diperlukan, tapi harus dilakukan dengan kesadaran dan cinta kepada Tuhan.
Religius adalah cara untuk meraih spiritual.
Kita bisa menjadi spiritual tanpa melakukan hal-hal yang religius.
Namun hal itu belumlah lengkap, karena beragama tanpa ibadah tidaklah lengkap.
Untuk memasuki wilayah spiritual kita harus ingat dengan esensi dan hakekat kita ada di dunia ini, dan mencari makna dari setiap yang kita lakukan (belajar, berfikir dan meningkatkan kesadaran diri serta tahu diri).
6. Orang religius exclusive.
Orang spiritual membumi (manusia, alam dan Tuhan)

*Jadilah seorang yang religius dengan kecerdasan spiritual*
Karena Nuswantara adalah konsep rasa bersyukur pada Tuhan Yang Maha Esa, bukan menghamba.
🙏🙏🙏

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sengugu atau srigunggu

Manfaat sengugu atau srigugu bagi kesehatan. Tumbuh liar pada tempat-tempat terbuka atau agak terlindung, bisa ditemukan di hutan sekunder, padang alang-alang, pinggir kampung, tepi jalan atau dekat air yang tanahnya agak lembap dari dataran rendah sampai 1.700 mdpl. Senggugu diduga tumbuhan asli Asia tropik. Perdu tegak, tinggi 1 – 3 m, batang berongga, berbongkol besar, akar warnanya abu kehitaman. Daun tunggal, tebal dan kaku, bertangkai pendek, letak berhadapan, bentuk bundar telur sampai lanset, ujung dan pangkal runcing, tepi bergerigi tajam, pertulangan menyirip, kedua permukaan berambut halus, panjang 8 – 30 cm, lebar 4 – 14 cm, warnanya hijau. Perbungaan majemuk bentuk malai yang panjangnya 6 – 40 cm, warnanya putih keunguan, keluar dari ujung-ujung tangkai. Buah buni, bulat telur, masih muda hijau, setelah tua hitam. Budidaya atau perbanyakan tumbuhan ini adalah dengan biji. Nama Lokal : Singgugu (Sunda), Srigunggu, sagunggu (Jawa), Kertase, pinggir tosek (Madura), Sengg...

Burung cabak

BURUNG NOCTURNAL (CABAK) Burung Cabak dengan nama latin Caprimulgidae dan Podargidae merupakan jenis burung pemakan serangga yang beraktivitas pada malam hari. Burung Cabak mempunyai sifat-sifat yang berbeda dalam setiap jenisnya. Dimulai dari kebiasaan aktifitas hingga dengan makanannya. Burung   yang mengkonsumsi serangga pada umumnya melakukan aktifitas pada siang hari (Diurnal), namun beberapa dimalam hari yang biasa disebut Nocturnal. Di Indonesia sendiri hanya beberapa burung yang memiliki ciri “Pemakan Serangga dan Bersifat Nocturnal”. Dalam sebuah penelitian yang telah tertulis, hanya diketahui 2 suku jenis burung cabak yang bersifat pemakan serangga dan bersifat nokturnal, antara lain Burung Cabak (Caprimulgidae) dan Paruh Katak (Podargidae) juga disebut cabak di Jawa dan Bali. Kebiasaan Burung Cabak Burung cabak memiliki kebiasaan yang khas. Antara lain terbang berputar-putar pada senja dan dini hari sembari mengeluarkan suara tinggi meratap, “cwuirp” berulang-ulang den...

NawaSanga

Nawadewata  (Sembilan Dewa) atau  Dewata Nawa Sangha ( Sanga), tidak sama dengan Sang Hyang Widhi (Tuhan).  Dewa berasal dari bahasa Sansekerta “div” yang artinya sinar. Dewa adalah perwujudan sinar suci dari Hyang Widhi yang memberikan kekuatan suci untuk kesempurnaan hidup makhluk. Istilah Deva sebagai mahluk Tuhan adalah karena Deva dijadikan (dicipta-kan) sebagaimana dikemukakan di dalam kitab  Reg Veda X. 129.6.  Dengan diciptakan ini berarti Deva bukan Tuhan melainkan sebagai semua mahluk Tuhan yang lainnya pula, diciptakan untuk maksud tujuan tertentu yang mempunyai sifat hidup dan mempunyai sifat kerja (karma). Disamping pengertian di atas, dalam  Reg Veda VIII.57.2 , dijelaskan pula tentang banyaknya jumlah Deva yaitu sebanyak 33 yang terdapat di tiga (3) alam (mandala). Ketiga puluh tiga (33) Deva tersebut terdiri dari 8 Vasu (Basu), 11 Rudra, 12 Aditya, Indra dan Prajapati. Berikut adalah nama dan makna menurut Upanishad Brihadaranyaka dan itih...