Seseorang hanya dapat memberikan apa yang dipunyainya. Seorang anak mempunyai genetik bawaan dari ayah dan ibu.
Setelah sadar, sifat yang tidak baik diputus siklusnya, sifat genetik yang baik ditumbuh-kembangkan.
Perbaikan genetik, itulah yang dapat dipersembahkan oleh anak yang berbhakti. Tuhan mempunyai sifat keilahian dan kemuliaan, maka itu pula yang ada dalam diri manusia. Menumbuh-kembangkan keilahian dan kemuliaan itulah yang dapat dipersembahkan oleh manusia.
Kita lupa! tidak ingat lagi bahwa kita sudah memiliki bekal dasar itu. Dan bekal-bekal lain yang kita peroleh dari orang tua, dari sekolah, dari agama dan dari masyarakat, sepertinya tidak memuaskan juga. Kita masih merasa hampa, masih kosong, masih mencari.
Kita pikir dengan menimbun harta kekayaan bisa membekali diri, ternyata tidak. Kemudian, kita pikir dengan meraih kedudukan dan menjadi tenar, kita akan bahagia.. Ternyata tidak juga. Kita tidak pernah puas, karena alam bawah sadar selalu membandingkannya dengan bekal dasar kita, yaitu keilahian dan kemuliaan kita. Alam bawah sadar pula yang mendorong kita untuk mencari bekal-bekal lain. Semuanya terjadi dalam ketidaksadaran. Tanpa sadar alam bawah sadar kita berjalan terus, bekerja terus. Yang kaya semakin rakus, yang mengejar nafsu birahi semakin buas karena kita telah melupakan keilahian dan kemuliaan diri.
Tanaman dan hewan pun memberikan banyak persembahan kepada makhluk lainnya. Sumber makanan lebah adalah nektar dari bunga-bungaan. Karena bunga hanya mekar pada musimnya, maka lebah menyimpan nektar yang mereka kumpulkan dengan menambah cairan khusus yang dikeluarkan oleh tubuh mereka untuk dipergunakan sebagai makanan pada saat pohon tidak berbunga. Campuran yang bergizi inilah yang disebut madu. Untuk menjaga kualitasnya, temperatur madu dipertahankan sekitar 35*C. Pada waktu kondisi panas mereka berkumpul untuk mengipasi madu dengan sayapnya. Untuk mencegah makhluk asing masuk mereka mempunyai penjaga yang akan mengusir mereka yang mengganggu. Agar bakteri tidak mengganggu, mereka mengeluarkan ”resin” yang sekaligus dapat mengeraskan sarang mereka. Pertanyaannya adalah mengapa lebah membuat madu berlebihan yang jauh melebihi kebutuhan dirinya? Bahkan menjaga kemurnian madunya yang sebagian besar justru dipersembahkan kepada manusia?
Induk ayam bertelur sebutir setiap hari, dan tidak semuanya dipergunakan untuk meneruskan kelangsungan jenisnya. Induk sapi juga memproduksi susu melebihi kebutuhan untuk anak-anaknya. Padi di sawah menghasilkan butir-butir gabah yang jauh melebihi kepentingan untuk mempertahankan kelangsungan hidup kelompoknya. Pohon mangga juga menghasilkan buah mangga yang jauh lebih banyak dari yang diperlukan untuk mengembangkan jenisnya. Pohon singkong memberikan pucuk daunnya untuk dimakan manusia, akar ubinya pun juga dipersembahkan, mereka menumbuhkan singkong generasi baru dari sisa batang yang tak terpakai. Sifat alami alam adalah penuh kasih terhadap makhluk lainnya. Lebih banyak memberi kepada makhluk lainnya. Sikap yang altruistis memikirkan kepentingan orang lain selaras dengan alam.
Egolah yang membuat manusia lebih mementingkan dirinya sendiri.
Komentar
Posting Komentar