Langsung ke konten utama

Sejarah Negara Guayana

Negara Guayana(guyana)
Bentang alam dibagi menjadi lima;
1. Sebuah dataran berawa sempit dan subur di sepanjang pantai Atlantik(dataran pantai rendah) dimana sebagian besar penduduknya hidup.
2. Sebuah sabuk pasir putih lebih darat(pasir berbukit dan wilayah tanah liat) mengandung sebagian besar mineral deposit.
3. Hutan hujan lebat(Daerah Berhutan/Highland) dibagian selatan.
4. Savana padang pasir di sebelah barat selatan.
5. Dataran rendah interior terkecil(savana).
Sebagian besar terdiri dari pegunungan yang secara bertahap ke arah perbatasan Brasil. 
Gunung tertinggi bernama Gunung Ayanganna(2.042m/6.699 kaki),
Monte Caburaí(1.465m/4.806 kaki),dan
Gunung Roraima(2.810m/9.219 kaki).
Gunung tertinggi di perbatasan tripoint Brasil-Guyana-Venezuela adalah bagian dari kisaran Pakaraima.
Gunung Roraima dan 115 Gunung atas meja(tepuis), ​dikatakan telah menjadi inspirasi bagi novel 1912 Sir Arthur Conan Doyle,The Lost World.
Ada juga banyak escarpments vulkanik dan air terjun,salah satunya Kaieteur Falls.
Utara Sungai Rupununi ada savana yang terletak di selatan.
Sungai terpanjang adalah Essequibo di 1.010km(628mil),
Sungai Courantyne dengan panjang 724km(450mil),
Sungai Berbice dengan panjang 595km(370mil),dan
Sungai Demerara dengan panjang 346km(215mil).
Sungai Courantyne membentuk perbatasan dengan Suriname.
Pada mulut Essequibo ada beberapa pulau besar,dibatasi Shell Beach yang memiliki panjang 144km dan terletak di sepanjang pantai barat laut yang juga merupakan daerah penangkaran utama untuk kura-kura laut(terutama penyu) dan satwa liar lainnya. 
Iklim setempat adalah tropis(panas dan lembab) meski dapat angin dari timur laut disepanjang pantai. Ada dua musim hujan,
1. Dari Mei hingga pertengahan Agustus,
2. Dari pertengahan November hingga pertengahan Januari.
Memiliki salah satu hutan hujan yang masih alami dan terbesar di Amerika Selatan.Beberapa bagian dari hutan tersebut hampir tidak dapat diakses oleh manusia.
BBC menjalankan program Lost Land of the Jaguar (menyoroti keragaman satwa liar termasuk spesies yang belum ditemukan dan spesies langka seperti berang-berang raksasa dan elang perampas).
Negara Guyana pada awalnya dihuni Suku Arawak dan Karibia dari penduduk asli Amerika.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sengugu atau srigunggu

Manfaat sengugu atau srigugu bagi kesehatan. Tumbuh liar pada tempat-tempat terbuka atau agak terlindung, bisa ditemukan di hutan sekunder, padang alang-alang, pinggir kampung, tepi jalan atau dekat air yang tanahnya agak lembap dari dataran rendah sampai 1.700 mdpl. Senggugu diduga tumbuhan asli Asia tropik. Perdu tegak, tinggi 1 – 3 m, batang berongga, berbongkol besar, akar warnanya abu kehitaman. Daun tunggal, tebal dan kaku, bertangkai pendek, letak berhadapan, bentuk bundar telur sampai lanset, ujung dan pangkal runcing, tepi bergerigi tajam, pertulangan menyirip, kedua permukaan berambut halus, panjang 8 – 30 cm, lebar 4 – 14 cm, warnanya hijau. Perbungaan majemuk bentuk malai yang panjangnya 6 – 40 cm, warnanya putih keunguan, keluar dari ujung-ujung tangkai. Buah buni, bulat telur, masih muda hijau, setelah tua hitam. Budidaya atau perbanyakan tumbuhan ini adalah dengan biji. Nama Lokal : Singgugu (Sunda), Srigunggu, sagunggu (Jawa), Kertase, pinggir tosek (Madura), Sengg...

Burung cabak

BURUNG NOCTURNAL (CABAK) Burung Cabak dengan nama latin Caprimulgidae dan Podargidae merupakan jenis burung pemakan serangga yang beraktivitas pada malam hari. Burung Cabak mempunyai sifat-sifat yang berbeda dalam setiap jenisnya. Dimulai dari kebiasaan aktifitas hingga dengan makanannya. Burung   yang mengkonsumsi serangga pada umumnya melakukan aktifitas pada siang hari (Diurnal), namun beberapa dimalam hari yang biasa disebut Nocturnal. Di Indonesia sendiri hanya beberapa burung yang memiliki ciri “Pemakan Serangga dan Bersifat Nocturnal”. Dalam sebuah penelitian yang telah tertulis, hanya diketahui 2 suku jenis burung cabak yang bersifat pemakan serangga dan bersifat nokturnal, antara lain Burung Cabak (Caprimulgidae) dan Paruh Katak (Podargidae) juga disebut cabak di Jawa dan Bali. Kebiasaan Burung Cabak Burung cabak memiliki kebiasaan yang khas. Antara lain terbang berputar-putar pada senja dan dini hari sembari mengeluarkan suara tinggi meratap, “cwuirp” berulang-ulang den...

NawaSanga

Nawadewata  (Sembilan Dewa) atau  Dewata Nawa Sangha ( Sanga), tidak sama dengan Sang Hyang Widhi (Tuhan).  Dewa berasal dari bahasa Sansekerta “div” yang artinya sinar. Dewa adalah perwujudan sinar suci dari Hyang Widhi yang memberikan kekuatan suci untuk kesempurnaan hidup makhluk. Istilah Deva sebagai mahluk Tuhan adalah karena Deva dijadikan (dicipta-kan) sebagaimana dikemukakan di dalam kitab  Reg Veda X. 129.6.  Dengan diciptakan ini berarti Deva bukan Tuhan melainkan sebagai semua mahluk Tuhan yang lainnya pula, diciptakan untuk maksud tujuan tertentu yang mempunyai sifat hidup dan mempunyai sifat kerja (karma). Disamping pengertian di atas, dalam  Reg Veda VIII.57.2 , dijelaskan pula tentang banyaknya jumlah Deva yaitu sebanyak 33 yang terdapat di tiga (3) alam (mandala). Ketiga puluh tiga (33) Deva tersebut terdiri dari 8 Vasu (Basu), 11 Rudra, 12 Aditya, Indra dan Prajapati. Berikut adalah nama dan makna menurut Upanishad Brihadaranyaka dan itih...