Langsung ke konten utama

Mount everest

Himalaya memang terkenal sangat angker dan magis. Pegunungan yang membentang dari India hingga Tibet ini menjadi lokasi puncak-puncak tertinggi di dunia, seperti puncak Mount Everest. Gunung ini memiliki mitos yang sangat terkenal, yaitu mitos padang shambala. Sebuah cetak biru kembaran surga di dunia, yang konon ada di salah gunung di deretan pegunungan Himalaya.

Secara etimologis, kata Himalaya berasal dari bahasa sansekerta yang berarti tempat salju. Hima itu artinya salju. Dan Alaya artinya adalah tempat. Karena di sini memang akan ditemukan salju-salju yang bahkan merupakan salju abadi yang takkan pernah meleleh.

Untuk mencapai puncak-puncak di Himalaya sangat bergantung gunung mana yang ingin kamu daki. Basecamp-basecamp memang membentang di 5 negara yang berbatasan langsung atau dilewati gunung ini, seperti: negara Pakistan, negara India, negara China, negara Bhutan, dan yang terakhir tentu saja Nepal. Dari kesemua negara yang sering menjadi destinasi wisata Himalaya. Yang paling ramai adalah Nepal dan India.

Sebagai sebuah pegunungan purba yang diyakini sudah dijangkau manusia sejak zaman dulu. Pegunungan Himalaya pun tumbuh menjadi sebuah pusat arkeologi peradaban. Ada banyak nenek moyang manusia dari berbagai bangsa yang pernah singgah bahkan menetap di Himalaya. Mereka meninggalkan jejak-jejak kehidupan berupa fosil dan artefak.

Salah satu area fosil sudah ditemukan di pegunungan ini. Ribuan tengkorak kepala manusia ditemukan di sebuah danau di Himalaya. Tengkorak ini pun diteliti oleh ilmuwan dan mereka cukup terkejut karena usia tengkoraknya adalah 850 tahun yang lalu Sebelum Masehi. Angka ini tentu saja cukup kuno dan mampu memberikan gambaran tentang peta kehidupan di masa lampau.

Ini membuktikan bahwa eksistensi pegunungan Himalaya sejak dulu hingga sekarang sudah sangat penting. Gunung dengan belasan puncak tertinggi di atas 8000 MDPL ini seolah menjadi saksi bisu perubahan peradaban. Hilir mudik manusia menapakkan kaki padanya. Tidak sekadar untuk menjadi pendaki gunung penikmat alam, tetapi juga menjadi seorang pejalan spiritual dan humanisme. Semoga saja gunung Himalaya tetap lestari alamnya, tidak rusak karena proses komersialisasi wisata yang terlalu gencar di sana.

 


Gunung Everest


Puncak Everest dilihat dari kala patthar

Ketinggian:8.848 m

Barisan pegunungan: Himalaya

Pencapai puncak pertama: 29 Mei 1953 oleh Edmund Hillary dan Tenzing Norgay

Rute pendakian termudah: South Col (Nepal)

Gunung Everest (Mount Everest)

adalah gunung tertinggi didunia (diukur dari paras laut). Rabung puncaknya menandakan perbatasan antara Nepal dan Tibet, puncaknya berada di Tibet.

Di Nepal, gunung ini disebut Sagarmatha (सगरमाथा,bahasa sansekerta untuk "Dewi Langit"), dan Chomolangma atau Qomolangma ("Bunda Semesta"), dilafalkan dalam bahasa tionghoa 珠穆朗瑪峰 (pinyin: Zhūmùlǎngmǎ Fēng).

Gunung ini mendapatkan nama bahasa inggris dari nama Sir George Everest. Nama ini diberikan oleh Sir Andrew Waugh, surveyor-general India berkebangsaan Inggris, penerus Everest. Puncak Everest merupakan salah satu dari tujuh puncak di dunia.

Radhanath Sikdar, juru ukur dan pakar matematika dari Bengal, merupakan orang pertama yang menyatakan Puncak Everest sebagai puncak tertinggi melalui perhitungan trigonometrik pada 1852. Perhitungan ini dilakukan menggunakan teodolit dari jarak 150 mil jauhnya di India. Sebagian rakyat India percaya bahwa puncak tersebut semestinya dinamakan menurut Sikdar, bukan Everest.

Gunung ini mempunyai ketinggian sekitar 8.850 m, walaupun terdapat variasi dari segi ukuran (baik pemerintah Nepal maupun Cina belum mengesahkan ukuran secara resmi, ketinggian Puncak Everest masih dianggap 8.848 m oleh mereka). Gunung Everest pertama kali diukur pada tahun 1856 mempunyai ketinggian 8.839 m, tetapi dinyatakan sebagai 8.840 m (29.002 kaki). Tambahan 0,6 m (2 kaki) menunjukkan bahwa pada masa itu ketinggian yang tepat sebesar 29.000 kaki akan dianggap sebagai perkiraan yang dibulatkan. Perkiraan umum yang digunakan pada saat ini adalah 8.850 m yang diperoleh melalui bacaan Sistem Posisi Global (GPS). Gunung Himalaya masih terus bertambah tinggi akibat pergerakan lempeng tektonik kawasan tersebut.

Gunung Everest adalah gunung yang puncaknya mencapai jarak paling jauh dari paras laut. Dua gunung lain yang kadangkala juga disebut sebagai "gunung tertinggi di dunia" adalah Mauna Loa di Hawaii, yang tertinggi jika diukur dari dasarnya pada dasar tengah laut, tetapi hanya mencapai ketinggian 4.170 m atas paras laut dan Gunung Chimborazo di Ekuador yang puncaknya 2.150 m lebih tinggi dari pusat bumi dibandingkan Gunung Everest , karena Bumi mengembung di kawasan khatulistiwa. Bagaimanapun juga, Chimborazo hanya mencapai ketinggian 6.272 m di atas paras laut, sehingga bahkan bukan merupakan puncak tertinggi di Andes.

Dasar terdalam di lautan lebih dalam dibandingkan ketinggian Everest adalah Challenger Deep, terletak di Palung Mariana, begitu dalam hingga seandainya gunung Himalaya diletakkan di dalamnya, masih terdapat hampir 1,6 km air menutupinya.

Di dalam sejarah, orang pertama yang mampu menaklukkan gunung ini ialah Edmund Hillary. Tetapi tanpa seorang Sherpa yang membantunya, dia takkan berhasil mencapai puncak gunung tersebut. 

Saat pendakiannya, Hillary didampingi oleh seorang Sherpa bernama Tenzing Norgay.
Sherpa adalah nama sekolompok suku yang tinggal di daerah pegunungan Everest. Mereka bermigrasi dari Tibet beberapa ratus tahun yang lalu. 
Sebelum terkenal menjadi pendaki gunung, pekerjaan mereka mayoritasnya adalah penggembala ternak, petani dataran tinggi, dan penenun. Kehidupan mereka berubah secara drastis ketika para pendaki menjadikan Everest sebagai tempat wisata pada awal 1900. 
Mulai saat itu para Sherpa beralih profesi menjadi pendamping bagi para turis yang mendaki. 
Secara fisik, tubuh Sherpa memiliki anomali tersendiri dibandingkan manusia yang lain. Menurut Rasmus Nielsen, professor biologi dari Universitas California, secara fisik tubuh para Sherpa telah beradaptasi dengan ketinggian, seperti tipisnya oksigen. 
Selain itu, Sherpa juga memiliki keunikan dalam pemberian nama, pada umumnya mereka dinamai berdasarkan hari mereka lahir dalam bahasa setempat. Seperti berikut : Nyima (Minggu), Dawa (Senin), Mingma (Selasa), Lhakpa (Rabu), Phurba (Kamis), Pasang (Jumat), Pemba (Sabtu).


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sengugu atau srigunggu

Manfaat sengugu atau srigugu bagi kesehatan. Tumbuh liar pada tempat-tempat terbuka atau agak terlindung, bisa ditemukan di hutan sekunder, padang alang-alang, pinggir kampung, tepi jalan atau dekat air yang tanahnya agak lembap dari dataran rendah sampai 1.700 mdpl. Senggugu diduga tumbuhan asli Asia tropik. Perdu tegak, tinggi 1 – 3 m, batang berongga, berbongkol besar, akar warnanya abu kehitaman. Daun tunggal, tebal dan kaku, bertangkai pendek, letak berhadapan, bentuk bundar telur sampai lanset, ujung dan pangkal runcing, tepi bergerigi tajam, pertulangan menyirip, kedua permukaan berambut halus, panjang 8 – 30 cm, lebar 4 – 14 cm, warnanya hijau. Perbungaan majemuk bentuk malai yang panjangnya 6 – 40 cm, warnanya putih keunguan, keluar dari ujung-ujung tangkai. Buah buni, bulat telur, masih muda hijau, setelah tua hitam. Budidaya atau perbanyakan tumbuhan ini adalah dengan biji. Nama Lokal : Singgugu (Sunda), Srigunggu, sagunggu (Jawa), Kertase, pinggir tosek (Madura), Sengg...

Burung cabak

BURUNG NOCTURNAL (CABAK) Burung Cabak dengan nama latin Caprimulgidae dan Podargidae merupakan jenis burung pemakan serangga yang beraktivitas pada malam hari. Burung Cabak mempunyai sifat-sifat yang berbeda dalam setiap jenisnya. Dimulai dari kebiasaan aktifitas hingga dengan makanannya. Burung   yang mengkonsumsi serangga pada umumnya melakukan aktifitas pada siang hari (Diurnal), namun beberapa dimalam hari yang biasa disebut Nocturnal. Di Indonesia sendiri hanya beberapa burung yang memiliki ciri “Pemakan Serangga dan Bersifat Nocturnal”. Dalam sebuah penelitian yang telah tertulis, hanya diketahui 2 suku jenis burung cabak yang bersifat pemakan serangga dan bersifat nokturnal, antara lain Burung Cabak (Caprimulgidae) dan Paruh Katak (Podargidae) juga disebut cabak di Jawa dan Bali. Kebiasaan Burung Cabak Burung cabak memiliki kebiasaan yang khas. Antara lain terbang berputar-putar pada senja dan dini hari sembari mengeluarkan suara tinggi meratap, “cwuirp” berulang-ulang den...

NawaSanga

Nawadewata  (Sembilan Dewa) atau  Dewata Nawa Sangha ( Sanga), tidak sama dengan Sang Hyang Widhi (Tuhan).  Dewa berasal dari bahasa Sansekerta “div” yang artinya sinar. Dewa adalah perwujudan sinar suci dari Hyang Widhi yang memberikan kekuatan suci untuk kesempurnaan hidup makhluk. Istilah Deva sebagai mahluk Tuhan adalah karena Deva dijadikan (dicipta-kan) sebagaimana dikemukakan di dalam kitab  Reg Veda X. 129.6.  Dengan diciptakan ini berarti Deva bukan Tuhan melainkan sebagai semua mahluk Tuhan yang lainnya pula, diciptakan untuk maksud tujuan tertentu yang mempunyai sifat hidup dan mempunyai sifat kerja (karma). Disamping pengertian di atas, dalam  Reg Veda VIII.57.2 , dijelaskan pula tentang banyaknya jumlah Deva yaitu sebanyak 33 yang terdapat di tiga (3) alam (mandala). Ketiga puluh tiga (33) Deva tersebut terdiri dari 8 Vasu (Basu), 11 Rudra, 12 Aditya, Indra dan Prajapati. Berikut adalah nama dan makna menurut Upanishad Brihadaranyaka dan itih...