Langsung ke konten utama

Bagian Sejarah NAZI

Sejarah Zionist yang banyak menuaikan pro dan kontra, sejarah dibuat oleh pemenang dimasa itu belum tentu benar adanya.

Kaum "Zionist" merusak citra "Shaka atau bani Israel yang asli."
Bani Shaka adalah Bani Israel yang asli berpusat dan berasal dari Nuswantara atau Indonesia terdahulu.
Mari kita pelajari dengan cermat,

Thomas Kuhn, "ilmu-ilmu sosial dicirikan oleh beberapa paradigma yang berasal dari Tradisi klaim(kepemilikan), tuntutan balik, dan perdebatan atas dasar-dasar penelitian".
Sejarah adalah dialog yang berkelanjutan antara masa kini
dan masa lalu,
Interprestasi masa lalu dapat berubah
sebagai tanggapan terhadap bukti baru, Tidak ada Kebenaran tunggal dan abadi dalam melihat peristiwa masa lalu,
pemaknaannya juga tidak "Abadi" Karena sang pencatat sejarah adalah manusia yang di dominasi sebagai Pemenang, Subjectifitas, Individu, Kelompok, Kebangsaan, Motivasi dan Kepentingan.
#Bukti nyata..
"Sa Hse Herha" adalah Awal bahasa yang mendasari bahasa Sangsekerta, dunia tidak mencatat ini, Orang barat membacanya "Sa Se Herha" (negeri Hira/Hera, negeri Su-Se).
"Su-Se" adalah negaranya Cirrus, pusat Su-Se (sangse) adalah Nuswantara atau Indonesia terdahulu.
Ahli sejarah Sumeria sengaja menutupi bahasa "Sa Hse Herha" yang sejatinya justru tertua dari "Sansekerta" dan sengaja menutupi Kerta "Herha" tersebut pusat pangkalnya ada di Nuswantara.
Mereka membelokan letaknya ke "Barat" ..., bukan di Timur (Nuswantara)
Imperium "Shaka" terdahulu berpusat di tanah Nuswantara dan dikenal dunia pada era Iskandar Zulkarnain, (560 SM) Cirrus atau Saka Baru yang menyebar pada era Zulkarnain ke empat benua.
Riwayat Bani Israel tidak dapat dipisahkan dari tiga sosok Nabi, Ibrahim, Ishaq juga Ya'qub bersama dengan, Warisan Anugerah Ilahi tentang keistimewaan generasi mereka maupun pewarisan "Negeri Perjanjian" yang ditakdirkan untuk mereka.

"Negri Perjanjian"..
Dari keempat istri Ya'qub mempunyai dua belas putra. Diantaranya : Rubin, Simeon, Lawy, Yahudah, Zebulon, Yisakhar, Dan, Gad, Asyer, Naftali, Yusuf, dan Bunyamin.
"Perjanjian Warisan" Anugerah yang Allah karuniakan untuk umat Bani Israel ketika Ibrahim meninggalkan keluarga, kerabat, negeri dan Tanah Airnya menuju bumi yang Alloh wariskan kepada dirinya beserta kaum keturunannya sebagai anugerah berkah untuk Ibrahim yang teruji memiliki keimanan dan kesetiaan kepada Allah.

Bani Israel yang Asli bukanlah bangsa penjajah yang bangun kesiangan, dan meng-klaim dunia ini miliknya.
Tapi "Jaya" atau "Java" yang membawa peradaban tinggi dan kejayaan umat manusia.

Perhatikan..!!!
"Pushaka parara hwa i Bumi jawadwipa",
Peninggalan (Pusat Bani Israel sejati) Parara/Pararahwa (Pararaoh- brarahwa-ibrahim) di Bhumi negeri YaWa,
PuShaka (Pu=Nenek moyang, Shaka=Bani Israel),
Ha-Sanaya/SonraHa=sonra besar.

"Sa Hmaha Kawi Saka in Banten" (Sham=besar, Kawi/Kabi, Saka in Banten=Sunda, Mhawis-Ma(se)hwi=Arab.

"Saka-Bani Israel 
Prahhama Parwa" (Paraoha Barahama=Abrahama).

Kata "Shaka", terekam di "Relief" Bhawana Shaka Phala (Borobudur), salah satu bukti jejak peradaban maju terdahulu di nuswantara.
Jadi, Peradaban maju terdahulu Nusantara Indonesia menyebar 3/4 muka bumi ajaran dan filosofinya mewarnai dunia di antara nya tanah "Arab".
Istilah "Arab",sering digunakan merujuk hanya pada Arab Saudi, Terkadang istilah "Arab" bisa berarti seluruh Dunia Arab yang terbentang dari Maroko di barat sampai Oman di timur.
Tanah "Arab" pada abad 5 M adalah tempat awal dimulainya babak baru peradaban "Manusia", ditempat yang saat itu mengalami "Kegelapan" menjadi "Terang".

Ketahuilah..
Pada saat itu jauh sebelum abad 5 M, Nuswantara Indonesia terdahulu dalam keadaan terang benderang seperti "Matahari".
Peradabannya menyebar hampir  3/4 muka bumi, ajaran dan palsafah nya mewarnai dunia di antaranya tanah "Arab"
Terekam kuat pada budaya asli Nusantara "Parmalim", Batak yang mempunyai kemiripan dengan budaya "Yahudi".
Parmalim bukan Yahudi, Parmalim adalah bukti filosofi luhur Nuswantara yang mewarnai "Yahudi" di tanah arab.
Hal di atas, Indentik antara "Bali" dengan "india".
Leluhur kitalah yang "Mewarnai" dunia, Tidak sebaliknya.
Ini yang tidak tercatat oleh dunia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sengugu atau srigunggu

Manfaat sengugu atau srigugu bagi kesehatan. Tumbuh liar pada tempat-tempat terbuka atau agak terlindung, bisa ditemukan di hutan sekunder, padang alang-alang, pinggir kampung, tepi jalan atau dekat air yang tanahnya agak lembap dari dataran rendah sampai 1.700 mdpl. Senggugu diduga tumbuhan asli Asia tropik. Perdu tegak, tinggi 1 – 3 m, batang berongga, berbongkol besar, akar warnanya abu kehitaman. Daun tunggal, tebal dan kaku, bertangkai pendek, letak berhadapan, bentuk bundar telur sampai lanset, ujung dan pangkal runcing, tepi bergerigi tajam, pertulangan menyirip, kedua permukaan berambut halus, panjang 8 – 30 cm, lebar 4 – 14 cm, warnanya hijau. Perbungaan majemuk bentuk malai yang panjangnya 6 – 40 cm, warnanya putih keunguan, keluar dari ujung-ujung tangkai. Buah buni, bulat telur, masih muda hijau, setelah tua hitam. Budidaya atau perbanyakan tumbuhan ini adalah dengan biji. Nama Lokal : Singgugu (Sunda), Srigunggu, sagunggu (Jawa), Kertase, pinggir tosek (Madura), Sengg...

Burung cabak

BURUNG NOCTURNAL (CABAK) Burung Cabak dengan nama latin Caprimulgidae dan Podargidae merupakan jenis burung pemakan serangga yang beraktivitas pada malam hari. Burung Cabak mempunyai sifat-sifat yang berbeda dalam setiap jenisnya. Dimulai dari kebiasaan aktifitas hingga dengan makanannya. Burung   yang mengkonsumsi serangga pada umumnya melakukan aktifitas pada siang hari (Diurnal), namun beberapa dimalam hari yang biasa disebut Nocturnal. Di Indonesia sendiri hanya beberapa burung yang memiliki ciri “Pemakan Serangga dan Bersifat Nocturnal”. Dalam sebuah penelitian yang telah tertulis, hanya diketahui 2 suku jenis burung cabak yang bersifat pemakan serangga dan bersifat nokturnal, antara lain Burung Cabak (Caprimulgidae) dan Paruh Katak (Podargidae) juga disebut cabak di Jawa dan Bali. Kebiasaan Burung Cabak Burung cabak memiliki kebiasaan yang khas. Antara lain terbang berputar-putar pada senja dan dini hari sembari mengeluarkan suara tinggi meratap, “cwuirp” berulang-ulang den...

NawaSanga

Nawadewata  (Sembilan Dewa) atau  Dewata Nawa Sangha ( Sanga), tidak sama dengan Sang Hyang Widhi (Tuhan).  Dewa berasal dari bahasa Sansekerta “div” yang artinya sinar. Dewa adalah perwujudan sinar suci dari Hyang Widhi yang memberikan kekuatan suci untuk kesempurnaan hidup makhluk. Istilah Deva sebagai mahluk Tuhan adalah karena Deva dijadikan (dicipta-kan) sebagaimana dikemukakan di dalam kitab  Reg Veda X. 129.6.  Dengan diciptakan ini berarti Deva bukan Tuhan melainkan sebagai semua mahluk Tuhan yang lainnya pula, diciptakan untuk maksud tujuan tertentu yang mempunyai sifat hidup dan mempunyai sifat kerja (karma). Disamping pengertian di atas, dalam  Reg Veda VIII.57.2 , dijelaskan pula tentang banyaknya jumlah Deva yaitu sebanyak 33 yang terdapat di tiga (3) alam (mandala). Ketiga puluh tiga (33) Deva tersebut terdiri dari 8 Vasu (Basu), 11 Rudra, 12 Aditya, Indra dan Prajapati. Berikut adalah nama dan makna menurut Upanishad Brihadaranyaka dan itih...